confusion

Hai,

Apa Kabar.? Maaf karna tak pernah menanyakan tentang dirimu sekarang ini..

Aku terkadang curhat dengan Blog ini ketika aku benar-benar merasa ingin mengungkapkan apa yang menjadi kekhawatiran ku dan segala perasaan ku. Dan aku tidak yakin dengan siapaun akan mengerti dan memahami perasaan ku, sehingga aku memilih untuk menuangkan segala rasa ini dengan tulisan.

Entah harus mulai dari mana, aku hanya ingin berkata kepadamu “terimakasih karena kamu telah bertahan sampai saat ini disamping ku dengan segala keegoisan ku, dan maaf jika suatu saat keputusan ku mengecewakan dirimu. Apapun yang terjadi dengan ku jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri atau siapapun. Berbahagialah dan tersenyumlah sama seperti saat dirimu belum mengenal ku. Aku sangat menyangimu dan mencintaimu karena itu kamu.”

Saat ini perasaan ku tidak bisa kendalikan, rasanya benar-benar sakit hingga aku tak kuat haruskah aku bertahan atau melepaskan segalanya. Setiap hembusan nafasku begitu berat dan terasa sesak hingga air mataku begitu saja mengalir. Aku sangat membenci dirimu bukan karena tindakan atau perlakuan mu kepadaku, tetapi karena kamu membuat ku sangat nyaman dan bahagia sehingga aku menjadi egois dan hanya memikirkan kebahagian ku tanpa aku sadari aku menyakiti dirimu dan orang-orang yang menyangiku.

Berkali-kali aku memintamu untuk pergi, tetapi kau tetap disampingku. Itu membuatku sangat-sangat bahagia. Aku menangis bukan karena kau yang menyakiti ku tetapi karena aku yang tidak bisa berdamai dengan diriku sendiri. Otak ku mengatakan Lelah dan ingin mengakhiri segalanya. Tetapi hatiku mengatakan untuk bertahan. Saat ini aku takut dengan diriku sendiri,aku takut aku tak akan mampu bertahan dengan rasa sakit ini dan keraguan ini. Aku benar-benar putus asa. Jika nanti pada akhirnya aku benar-benar tak sanggup untuk bertahan, aku memohon maaf padamu karena tak bisa berjuang sampai akhir.

Dan aku khawatir jika keputusanku membuatmu menyalahkan dirimu sendiri  sehingga senyummu hilang dari wajah mu. Aku sangat mengenalmu sehingga itulah yang membuatku.  Aku takut karna keputusanku membuat hidupmu jadi berantakan. Aku tak ingin melihatmu jadi seperti aku.

Selama ini pikiran ku berkata “berhentilah…!!! Kau hanya akan mengangis dengan apa kau lakukan sekarang..” tetapi hatiku berkata sebaliknya  “bertahanlah.. tidak apa-apa selagi itu adalah dia. Orang yang kau cintai dan sayangi”. Aku selalu berusaha mencintaimu karna agamaku tetapi lagi-lagi aku tidak bisa melakukan itu. Aku mencintai mu karena itu adalah dirimu. Aku pernah mendengar agamaku berkata “Manusia akan diuji dengan segala hal yang ia cintai, maka dari itu jangan mencintai segala sesuatu berlebih dan jangan membenci segala sesuatu dengan berlebih pula.” Dan benar adanya karena aku mencintaimu lebih dari segalanya sehingga aku merasakan hal dan rasa yang sesakit ini, yang mungkin juga takpernah kamu bayangkan.

Hari-hari ku mengatakan kepada diriku sendiri “Tidak apa-apa, Kau akan baik-baik saja. Dan berharaplah agar dia selalu baik-baik saja dan semoga dia bahagia”. Terakhir yang ingin ku katakana pada mu adalah “aku mencintai mu dan aku tak pernah menyesal telah bertemu pria seperti mu, jikalau harus mengulang waktu maka aku akan tetap memilihmu. Karena kamu lah aku bisa merasakan rasa bahagia seperti ini, Terimakasih”.

Leave a comment